RSS
SELAMAT DATANG IN MY BLOG.

Thursday, April 15, 2010

AIR MATA YANG DIBERKAHI

ilustrasi

Oleh Ustaz Muhammad Arifin Ilham

Air mata yang menitik pelan melintasi kedua pipi kita ternyata tidak semata buliran air yang keluar dari kelopak mata, tapi ada rembesan makna yang penuh hikmah di mata Allah SWT. Bahkan, keluarnya air mata akan menjadi penyebab hidup seseorang dalam keberkahan.

Dalam sebuah sabdanya, Rasulullah SAW pernah menyampaikan bahwa ada dua tetesan (qatrataani) yang dibanggakan dan kelak akan menjadi saksi di Hari Pengadilan, yaitu tetesan darah syuhada yang wafat karena menegakkan agama Allah dan tetesan air mata karena bertobat. Dalam kesempatan ini, kita akan mengenali ternyata ada banyak air mata yang dapat mengundang keberkahan.

Pertama , air mata karena rasa cinta, takut, dan rindu kepada Allah. Air mata ini keluar disebabkan bercampurnya rasa haru dan bahagia karena telah mampu menemukan makna hakikat cinta sekaligus takut kepada Sang Khalik.

Kedua , kerinduan yang mendalam terhadap Rasulullah SAW, keluarga, dan para sahabat Radiyallahu Anhum . Seseorang yang larut dan terbuai saat bersenandung shalawat, karena berharap dikunjungi Rasulullah SAW dalam setiap mimpinya dan rindu dengan syafaatnya, kemudian air mata menetes maka sungguh air mata ini adalah air mata yang diberkahi. Pada saatnya nanti, air indera penglihatan ini akan ikut bersaksi di hadapan Allah SWT bahwa orang ini adalah benar umat Rasulullah SAW.

Ketiga , air mata bahagia karena bisa menunjukkan baktinya kepada orang tua. Saat mengenang dan menatap wajah orang tua, lalu menyeruak aura kebahagiaan, kemudian tidak terasa membulir air mata maka air mata ini akan turut berbicara, bahkan menjadi saksi di hadapan Allah SWT. Paling tidak, orang ini tercatat sebagai anak berbakti yang mendapatkan rida dari orang tua.

Keempat , air mata tobat, yaitu karena ingat akan dosa-dosa yang telah diperbuat. Baik teringat dengan dosa syirik, membunuh, zina, korupsi, atau ingat kepada orang-orang yang pernah disakiti. Seseorang yang menyesali semua perbuatannya ini lalu berdoa dan mengiba agar diampuni, kemudian dia menangis sejadi-jadinya maka insya Allah air matanya ini termasuk air mata yang diberkahi.

Kelima , air mata karena iba dan keprihatinan. Saat mendengar, melihat, dan menyaksikan mereka yang papa, seperti anak yatim yang ditinggal orang tua yang tak berpunya, orang-orang miskin yang berjuang untuk bertahan hidup, atau orang tua jompo yang ditelantarkan di jalanan oleh anak dan keluarganya, kemudian membuat terenyuh dan menitikkan air mata, insya Allah air mata ini adalah air mata yang diberkahi.

Terakhir, air mata yang diberkahi adalah air mata karena bahagia bisa khusyuk beribadah. Juga, haru dan senang karena bisa berkumpul dengan orang-orang saleh di majelis ilmu dan zikir. Wa Allahu A'lam.


Selengkapnya...

Friday, April 2, 2010

MENGAPA INGIN JADI PEMIMPIN

Oleh Prof Dr Imam Suprayogo

Banyak orang yang ingin jadi pemimpin. Motif mereka pun bermacam-macam. Ada yang sebatas ingin mendapatkan prestise, fasilitas, kehormatan, dan nama besar. Ada pula yang benar-benar tulus, ingin membuat perubahan agar masyarakatnya menjadi lebih baik.

Konsekuensinya, beragam motivasi tersebut melahirkan model dan gaya kepemimpinan yang bermacam-macam. Model pemimpin yang pertama biasanya sangat hati-hati, tidak banyak mengambil keputusan yang berisiko, agar posisinya tetap aman.

Dia menginginkan suasana stabil dan tenang; perlu anak buah loyal dan menuruti perintahnya, sekalipun tidak pintar. Orang pintar dan orang yang beroposisi diwaspadai dan dilemahkan, bahkan dibuang jauh.

Secara sederhana, hebat (tidak)-nya seorang pemimpin dapat dilihat dari orang-orang yang mengitarinya. Jika mereka miskin prestasi, maka kualitas pemimpin itu pasti rendah dan tidak bermutu, begitu pula sebaliknya.

Dalam berbagai kesempatan, saya bertanya kepada kepala-kepala daerah, mengapa mereka tidak memilih orang yang cakap dan pintar. Mereka pun berdalih, jika tidak loyal, orang cakap dan pintar malah merepotkan dan bikin birokrasi tidak jalan. Alhasil, orang bodoh pun masih beruntung dan tetap laku, asal loyal. Model kepemimpinan tersebut pasti melahirkan sikap munafik, loyalitas semu, stagnasi, bahkan mental korup.

Lain halnya dengan pemimpin revolusioner. Dia adalah pemimpin yang kaya ide, mau berjuang untuk mewujudkan idenya, dan yang terpenting, dia selalu berani mengambil risiko atas pelaksanaan idenya itu.

Pemimpin revolusioner menyukai orang-orang yang memiliki kelebihan, bahkan kalau perlu melebihi kapabilitas dirinya. Dia tidak memikirkan kedudukan. Dia melihat bahwa keberhasilan kepemimpinannya akan terjadi jika ditopang oleh orang-orang yang berkualitas tinggi, dan bukan sebatas orang-orang yang berbekal loyalitas. Kalaupun loyalitas dianggap perlu, maka bukan loyalitas terhadap pemimpinnya, tetapi terhadap visi atau cita-cita besarnya.

Di bawah pemimpin revolusioner, orang pintar dan orang yang memiliki keahlian tinggi sangat beruntung. Mereka terhormat dan diberi ruang untuk mengekspresikan kepintaran dan keahliannya. Bahkan, diberi kesempatan untuk meningkatkan kemampuannya.

Sayang sekali, model pemimpin revolusioner tidak muncul di banyak tempat. Yang banyak bermunculan justru pemimpin yang ingin mendapatkan fasilitas, prestise, kehormatan, dan berbagai kenikmatan. Namun, kita tetap merindukan dan menunggu kehadiran pemimpin revolusioner itu.


Selengkapnya...

karanganyar, ngawi

Desa karanganyar adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan karanganyar kabupaten ngawi. untuk menuju desa karanganyar atau kecamatan karanganyar ada banyak jalan yang bisa di lalu i kok, bisa lewat londan jalan masuk ke utara sebelum terminal gendingan.juga bisa lewat mantingan,...kecamatan karanganyar di kelilingi hutan tapi untuk sampai di karanganyar kita harus melalui bengawan solo dulu lo.
penduduk di kecamatan karanganyar mayoritas pekerjaanya sebagai petani.dulu karanganyar adalah kecamatan yang di kelilingi hutan kebat tetapi sekarang hutan yang lebat udah abis alias gundul ya akibat ulah orang-orang yang tidak bertanggung jawab sih.tapi kita g bisa 100% menyalahkan para penebang hutan itu karena sebagian mereka hanya bisa mencari rezeki dari hutan..
karena karangnnyar tergolong kecamatan yang baru di ngawi jadi banyak orang yang g tau tentang kecamatan karanganyar. bahkan bila kita bilang karanganyar pasti orang ngiranya karanganyar solo..oya dulu sebelum di karanganyar ada SMP ama SMK, kalau sekolah anak-anak karanganyar pasti larinya ke widodaren tapi alhamdulilah sekarang di karanganyar sudah ada 2 SMP, yaitu SMP N 1 karanganyar yang terletak di desa bendo, jalan raya karanganyar gendingan.., SMP N 2 karanganyar. ada satu SMK, SMK N 1 Karanganyar yang terletak di desa bendo, jalan raya karanganyar-gendinga.oya SMK N 1 karanganyar ama SMP N 2 Kranganyar lokasinya bersebelahan lo..ya termasuk SMP ama SMK yang berkembang hehheheheheheh


Selengkapnya...

Statistik Amal Kebajikan

Oleh : Laksmi Widajanti

Dalam suatu kesempatan, Nabi Muhammad pernah ditanya oleh sahabatnya tentang amalan yang paling utama. Beliau menjawab, ''Iman kepada Allah dan Rasul-Nya.'' Lalu apa lagi? Nabi menjawab, ''Jihad fi sabilillah.'' Lalu apa? ''Haji mabrur.'' (HR Bukhari).

Dalam kesempatan lain Nabi ditanya Aisyah, istrinya, ''Wahai Rasulullah, kami berpendapat bahwa jihad merupakan sebaik-baik amal, apakah kami tidak turut berjihad?'' Nabi menjawab, ''Tidak. Ketahuilah bahwa sebaik-baik jihad adalah haji mabrur.'' (HR Bukhari).

Di samping itu, ada sebuah riwayat bahwa Nabi didatangi seorang faqir yang berkata, ''Orang yang berharta memiliki kedudukan dan kenikmatan melebihi kami, mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka juga berpuasa sebagaimana kami berpuasa, tapi mereka berhaji, berumrah, bersedekah, sementara kami tidak.''

Menanggapi hal itu, Nabi berkata, ''Maukah kalian aku tunjukkan amalan yang melebihi mereka bila kalian lakukan, yaitu bertasbih, bertahmid dan bertakbir 33 kali seusai shalat.'' (HR Bukhari). Dalam riwayat yang lain Nabi juga pernah menyatakan, ''Umrah di bulan Ramadhan sebanding dengan haji bersamaku.'' (HR Bukhari-Muslim).

Hadis-hadis tersebut menunjukkan kebajikan yang utama di satu sisi adalah iman kepada Allah dan Rasul-Nya, namun di sisi lain jihad di jalan Allah, haji mabrur, umrah di bulan Ramadhan, bertasbih, bertahmid, dan bertakbir sebanyak 33 kali sesudah shalat. Lantas mana yang paling utama?

Di sinilah letak perbedaan statistik keduniaan dan statistik kebajikan. Dalam statistik keduniaan orang yang bisa mencapai tujuan maksimal dianggap berhasil. Akan tetapi, tidak demikian dengan masalah amal kebajikan di sisi Allah di mana aspek kemampuan individu menjadi pertimbangan dalam penilaian.

Memperhatikan maksud hadis, sesungguhnya Nabi menunjukkan bahwa dalam beramal kebajikan hendaklah manusia berbuat sesuai kemampuan, karena dalam agama tidak dikenal adanya taklif di luar kemampuan manusia. Oleh sebab itu, siapa saja yang hanya sanggup mencapai titik B tentunya tidak boleh memaksakan untuk mencapai titik A. Sebaliknya orang yang bisa mencapai titik A tidak boleh berhenti di titik B. Itulah maksud Nabi, agar manusia berbuat sesuai kemampuan guna menghindari tindakan takalluf di luar kemampuannya.

Maka, siapa saja yang bisa berjihad dengan harta hendaklah berjihad dengan hartanya, siapa yang bisa berhaji hendaklah berhaji, dan siapa saja yang hanya sampai membaca tasbih, tahmid, dan takbir sesudah shalat, maka hendaklah melakukannya dengan niat yang tulus ikhlas semata-mata mencapai ridha Allah SWT.

Dengan demikian, setiap amal kebajikan mempunyai nilainya sendiri sesuai kemampuan orang yang akan melakukannya. Namun, yang paling penting di sisi Allah, tingkatan pahala yang dicapai tiap-tiap orang sesuai kemampuannya itu adalah sama, sehingga orang yang mampu secara minimalis tidak perlu risau selama melakukannya dengan penuh ikhlas semata-mata mencari ridha Allah SWT. Wallahu a'lam bi al-shawab.




republika




Selengkapnya...

Alam Sebagai Ayat

Oleh : A Ilyas Ismail

Suatu malam Rasulullah SAW meminta izin kepada istrinya, Aisyah, untuk shalat malam. Dalam shalatnya, beliau menangis. Air matanya mengalir deras. Beliau terus beribadah hingga sahabat Bilal mengumandangkan azan Subuh. Beliau masih menangis saat Bilal datang menemuinya. ''Mengapa Tuan menangis?'' tanya Bilal. ''Bukankah Allah telah mengampuni dosa-dosa Tuan baik yang lalu maupun yang akan datang?''

Nabi menjawab, ''Bagaimana aku tidak menangis, telah diturunkan kepadaku malam tadi ayat ini, 'Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang ada tanda-tanda bagi orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang mengingat Allah dalam keadaan berdiri atau duduk atau berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata: Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka'.'' (Ali 'Imran: 190-191).

Alam semesta, menunjuk kepada dua ayat di atas, adalah ayat, yaitu tanda atau rambu bagi sujud dan kuasa Allah. Sebagai ayat, alam semesta ini harus dibaca dan dipelajari hingga menimbulkan iman dan kekaguman (khasy-yah) yang makin besar kepada al-Khaliq. Nabi pernah memberikan arahan agar manusia tidak memikirkan Zat Allah, tetapi cukup merenungkan alam ciptaan-Nya. Kata beliau, ''Pikirkanlah ciptaan Allah, dan jangan memikirkan Zat Allah.''

Jadi, ayat-ayat Allah itu ada dua macam. Pertama, ayat-ayat berupa Kitab Suci (qauliyah). Kedua, ayat-ayat berupa alam semesta sebagai ciptaan Allah (kauniyah). Menurut filsuf Muslim, Ibn Rusyd, alam semesta justru merupakan ayat-ayat Allah yang pertama. Dikatakan demikian, karena sebelum Allah SWT menurunkan Kitab Taurat, Injil, dan Alquran, Allah telah menciptakan alam jagat raya ini. Karena alam adalah ayat, maka sebagaimana sepotong firman adalah ayat, maka sejengkal alam juga ayat.

Sebagai ayat, alam ini selalu bergerak memenuhi tujuan penciptaan. Karena itu, penelitian terhadap alam diduga kuat dapat mengantar manusia menemukan dan meyakini wujud Allah dan kuasa-Nya. Sebagai ayat, alam ini juga mengandung hukum-hukum Allah yang dalam terminologi Alquran dinamakan takdir dan sunatullah.

Takdir merupakan hukum-hukum Allah yang diberlakukan pada alam fisik (makrokosmos), sedangkan sunatullah merupakan hukum-hukum Allah untuk alam sosial (mikrokosmos). Sebagai hukum-hukum Allah, keduanya, takdir maupun sunatullah, mengandung kepastian dan determinasi. Manusia, karenanya, tidak mungkin dan tidak dapat melawannya.

Manusia, tidak bisa tidak, harus meneliti dan mempelajari alam dan fenomena alam agar mengenali hukum-hukum Allah yang terkandung di dalamnya. Pengenalan terhadap hukum-hukum Allah itu, dengan sendirinya, akan mendatangkan kemudahan dan kemaslahatan bagi kehidupan manusia di muka bumi. Alam semesta dengan begitu benar-benar menjadi rahmat dan nikmat, bukan menjadi laknat dan petaka bagi umat manusia. Wallahu a'lam.




republika




Selengkapnya...

teman-teman

alam..........yang indah